Minggu, 18 November 2012

PERMINTAAN PENDAFTARAN MEREK



PERMINTAAN PENDAFTARAN MEREK                     
Lembar  I
* Tgl. Masuk    :
* Untuk Permohonan Merek       :
* No. Agenda   :
* Tgl. Penerimaan Permohonan  :

Nama, Kewarganegaraan dan Alamat                     :
Pemilik Merek


Nama dan Alamat Kuasa                                       :



Alamat yang dipilih di Indonesia                             :
(Diisi untuk pemilik merek yang
tidak bertempat tinggal di Indonesia)

Nama Negara dan tanggal Permohonan                  :
Pendaftaran merek yang pertama kali
(Diisi untuk Permohonan pendaftaran
yang diajukan dengan hak prioritas)


Warna –warna etiket :

Etiket Merek
Arti bahasa/huruf/angka
Asing dalam etiket merek :






    



Kelas Barang / Jasa :

Jenis Barang / Jasa :    







·       Diisi oleh kantor merek              
                                                                                                       ................., ......................... 2012                                                                                                        Pemohon/kuasa,





                                                                                Tanda tangan :


 
                                                                      Nama lengkap :






SURAT  PERNYATAAN



Yang bertanda tangan di bawah ini :

N a m a                   :      ...............................

Alamat                           :      ...............................................................................
                                             ...............................................................................
                                             ...............................................................................

dengan ini menyatakan bahwa merek  :          (etiket merek)                           Kelas : .......
yang dimintakan pendaftaran adalah milik saya dan tidak meniru merek orang lain baik untuk seluruhnya maupun pada pokoknya.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.


.................., .................... 2012
Pemilik Merek

Meterai  6000


.....................................

                                                               
           
































TANGGUNG JAWAB REMAJA TERHADAP DIRI SENDIRI, ORANGTUA DAN MASYARAKAT



TANGGUNG JAWAB REMAJA TERHADAP DIRI SENDIRI, ORANGTUA DAN MASYARAKAT

v  Tanggung Jawab Remaja Terhadap Diri Sendiri
Kecintaan seseorang kepada dirinya sendiri, akan memberikan rasa tanggung jawab bahwa ia harus menjaga dan merawat dirinya sendiri. Baik secara fisik maupun mental. Ketika kita mencintai harta yang kita miliki, maka kita akan punya tanggung jawab untuk menjaga dan merawatnya. Begitu pun ketika kita mencintai seseorang; mencintai calon istri atau calon suami, mencintai anak kita, mencintai istri atau suami kita, mencintai orangtua, maka semua itu pasti melahirkan tanggung jawab. Kita akan merawatnya agar cinta yang kita taburkan bersih, suci, dan kita berkomitmen sebagai bentuk dari tanggung jawab bahwa kita berusaha untuk tak akan pernah mencederainya atau menodainya.

v  Tanggung Jawab Remaja Terhadap Keluarga
Seperti tanggung jawab remaja terhadap diri sendiri, tanggung jawab remaja terhadap keluarga juga karena sayang atau kecintaan kita kepada keluarga sehingga kita harus menjaga keluarga kita baik itu keutuhannya maupun suasananya agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan oleh kita. Contoh sayang atau kecintaan terhadap keluarga seperti, cinta kepada ibu atau ayah sehingga kita menjaga mereka agar tidak terjadi sesuatu yang tidak di inginkan dan merawat mereka dengan ikhlas ketika mereka tidak sanggup melakukan kegiatan yang biasa dilakukan mereka. Kalau sayang kepada adik, kita harus menjaga dia dari hal yang membahayakan dirinya dan mengajarkannya untuk menjaga diri dan keluarga dengan baik.

v  Tanggung Jawab Remaja Terhadap Masyarakat

Tidak jauh berbeda dengan tanggung jawab remaja terhadap diri sendiri maupun terhadap keluarga. Tanggung jawab remaja terhadap lingkungan karena menyayangi diri sendiri dan keluarga sehingga tanggung jawab remaja terhadap lingkungan dapat berjalan dengan sendirinya dan dengan di dorong untuk meningkatkan keadaan yang lebih baik, keadaan dirinya sendiri, keadaan keluarganya, maupun keadaan lingkungannya yang menurutnya masih belum atau masih sangat jauh dari yang diinginkan atau dari keadaan yang baik yang sudah ada.

v  Tanggung Jawab kita sebagai seorang anak kepada orang tua:

A. Ketika Orangtua Masih Hidup
1. Menaati mereka selama tidak mendurhakai Tuhan.
 Adapun contoh ketaatan anak kepada orangtuanya dapat diwujudkan dalam bentuk:
            a. Apabila orang tua meminta makan maka anak wajib memberikan makan.
            b. Apabila orang tua butuh dilayani maka anak waji melayani.
            c. Apabila orang tua membutuhkan pakaian maka anak wajib membelikannya.
            d. Jika anak dipanggil maka wajib segera datang.
            e. Perintah apapun asal bukan maksiat maka wajib dilaksanakan
2. Berbakti dan merendahkan diri di hadapan kedua orangtua
Wujud lain sebagai pernyataan anak berbakti dan merendahkan diri kepada orangtuanya adalah:
            a. Jangan memanggil orang tua dengan namanya.
            b. Apabila berjalan tidak boleh mendahului orang tua (jika berjalan bersama).
            c. Anak wajib ridho terhadap sesuatu yang terjadi / yang ada pada dirinya .
            d. Sesuatu yang membuat kita senang beritahukan kepada orang tua agar senang,
                tetapi jika sesuatu membuat kita sedih jangan diberitahukan pada orang tua.

Dan beberapa contoh yang lain adalah sebagai berikut :
1. Menjagannya dengan penuh kasih sayang dan iklas sampai akhir hayatnya
2. Memberi nafkah kepada mereka di saat usia mereka di usia lanjut bukan malah
memasukkannya ke panti jompo, jangan sampai itu smua kita lakukan
3.Mensholatkan jenazahya mereka
4. Membayar semua Hutangnya kapada kepada orang-orang agar tidak menjadi beban
buat mereka kelak diakhirat sana
5. Selalu menyambung silaturrahim kepada semua teman-temannya
6. Menjalankan Wasiatnya
7. Selalu mendoakannya.











sifat wajib allah



1. Wujud : Artinya Ada
Yaitu tetap dan benar yang wajib bagi zat Allah Ta’ala yang tiada disebabkan dengan sesuatu sebab. Maka wujud ( Ada ) – disisi Imam Fakhru Razi dan Imam Abu Mansur Al-Maturidi bukan ia a’in maujud dan bukan lain daripada a’in maujud , maka atas qaul ini adalah wujud itu Haliyyah ( yang menepati antara ada dengan tiada) .  Firman Allah SWT. yang bermaksud :
” Dan jika kamu tanya orang-orang kafir itu siapa yang menjadikan langit dan bumi nescaya berkata mereka itu Allah yang menjadikan...” ( Surah Luqman : Ayat 25 )
2. Qidam : Artinya Sedia
Pada hakikatnya menafikan ada permulaan wujud Allah SWT karena Allah SWT. menjadikan tiap-tiap suatu yang ada, yang demikian tidak dapat tidak keadaannya lebih dahulu daripada tiap-tiap sesuatu itu. Jika sekiranya Allah Ta’ala tidak lebih dahulu daripada tiap-tiap sesuatu, maka hukumnya adalah mustahil dan batil. Maka apabila disebut Allah SWT. bersifat Qidam maka jadilah ia qadim. Di dalam Ilmu Tauhid ada satu perkataan yang sama maknanya dengan Qadim Yaitu Azali. Setengah ulama menyatakan bahwa kedua-dua perkataan ini sama maknanya Yaitu sesuatu yang tiada permulaan baginya.
3. Baqa’ : Artinya Kekal
Sentiasa ada, kekal ada dan tiada akhirnya Allah SWT . Pada hakikatnya ialah menafikan ada kesudahan bagi wujud Allah Ta’ala. Adapun yang lain daripada Allah Ta’ala , ada yang kekal dan tidak binasa Selama-lamanya tetapi bukan dinamakan kekal yang hakiki ( yang sebenar ) Bahkan kekal yang aradhi ( yang mendatang jua seperti Arasy, Luh Mahfuz, Qalam, Kursi, Roh, Syurga, Neraka, jisim atau jasad para Nabi dan Rasul ). Perkara –perkara tersebut kekal secara mendatang tatkala ia bertakluq dengan Sifat dan Qudrat dan Iradat Allah Ta’ala pada mengekalkannya. Segala jisim semuanya binasa melainkan ‘ajbu Az-zanabi ( tulang kecil seperti biji sawi letaknya di tungking manusia, itulah benih anak Adam ketika bangkit daripada kubur kelak ).
4. Mukhalafatuhu Ta’ala Lilhawadith. Artinya : Bersalahan Allah Ta’ala dengan segala yang baharu.
Pada zat , sifat atau perbuatannya sama ada yang baru , yang telahada atau yang belum ada. Pada hakikat nya adalah menafikan Allah Ta’ala menyerupai dengan yang baharu pada zatnya , sifatnya atau perbuatannya. Sesungguhnya zat Allah Ta’ala bukannya berjirim dan bukan aradh Dan tiada sesekali zatnya berdarah , berdaging , bertulang dan juga bukan jenis leburan , tumbuh-tumbuhan , tiada berpihak ,tiada bertempat dan tiada dalam masa. Dan sesungguhnya sifat Allah Ta’ala itu tiada bersamaan dengan sifat yang baharu karena sifat Allah Ta’ala itu qadim lagi azali dan melengkapi ta’aluqnya.
5. Qiyamuhu Ta’ala Binafsihi : Artinya : Berdiri Allah Ta’ala dengan sendirinya .
Tidak berkehendak kepada tempat berdiri ( pada zat ) dan tidak berkehendak kepada yang menjadikannya Maka hakikatnya ibarat daripada menafikan Allah SWT. berkehendak kepada tempat berdiri dan kepada yang menjadikannya. Allah SWT itu terkaya dan tidak berhajat kepada sesuatu sama adapada perbuatannya atau hukumannya. Allah SWT menjadikan tiap-tiap sesuatu dan mengadakan undang-undang semuanya untuk faedah dan maslahah yang kembali kepada sekalian makhluk .
Firman Allah SWT. yang bermaksud :
” Barangsiapa berbuat amal yang soleh ( baik ) maka pahalanya itu pada dirinya jua dan barangsiapa berbuat jahat maka balasannya (siksaannya ) itu tertanggung ke atas dirinya jua “. ( Surah Fussilat : Ayat 46 ).
6. Wahdaniyyah. Artinya : Esa Allah Ta’ala pada zat, pada sifat & pada perbuatan.
Maka hakikatnya ibarat daripada menafikan berbilang pada zat, pada sifat dan pada perbuatan sama ada bilangan yang muttasil (yang berhubung ) atau bilangan yang munfasil ( yang bercerai ).
Makna Esa Allah SWT pada zat itu Yaitu menafikan Kam Muttasil pada Zat ( menafikan bilangan yang berhubung dengan zat ) seperti tiada zat Allah Ta’ala tersusun daripada darah , daging , tulang ,urat dan lain-lain. Dan menafikan Kam Munfasil pada zat ( menafikan bilangan yang bercerai pada zat Allah Ta’ala )seperti tiada zat yang lain menyamai zat Allah Ta’ala.
7. Al – Qudrah : Artinya : Kuasa qudrah Allah SWT.
Memberi bekas pada mengadakan meniadakan tiap-tiap sesuatu. Pada hakikatnya ialah satu sifat yang qadim lagi azali yang thabit ( tetap ) berdiri pada zat Allah SWT. yang mengadakan tiap-tiap yang ada dan meniadakan tiap-tiap yang tiada bersetuju dengan iradah. Adalah bagi manusia itu usaha dan ikhtiar tidak boleh memberi bekas pada mengadakan atau meniadakan , hanya usaha dan ikhtiar pada jalan menjayakan sesuatu .
 
Kitalah yang berkuasa menetapkan mati di antara kamu. (Al Waqiah: 60)
8. Iradah : Artinya : Menghendaki Allah Ta’ala.
Maksudnya menentukan segala mumkin ttg adanya atau tiadanya. Sebenarnya adalah sifat yang qadim lagi azali thabit berdiri pada Zat Allah Ta’ala yang menentukan segala perkara yang harus atau setengah yang harus atas mumkin . Maka Allah Ta’ala yang selayaknya menghendaki tiap-tiap sesuatu apa yang diperbuatnya. Umat Islam beriktiqad akan segala hal yang telah berlaku dan yang akan berlaku adalah dengan mendapat ketentuan daripada Allah Ta’ala tentang rezeki , umur , baik , jahat , kaya , miskin dan sebagainya serta wajib pula beriktiqad manusia ada mempunyai nasib ( bagian ) di dalam dunia ini 
 
Hanya sanya pekerjaan ALLAH Taala apabila menghendaki Ia akan suatu berkata ia kepadanya jadilah engkau maka jadilah ia menurut bagaimana yang dikehendaki-Nya. (Yasin 82)
9. ‘Ilmu :  Artinya : Mengetahui Allah Ta’ala .
Maksudnya nyata dan terang meliputi tiap-tiap sesuatu sama ada yangMaujud (ada) atau yang Ma’adum ( tiada ). Hakikatnya ialah satu sifat yang tetap ada ( thabit ) qadim lagi azali berdiri pada zat Allah Ta’ala. Allah Ta’ala Maha Mengetahui akan segala sesuatu sama ada perkara. Itu tersembunyi atau rahasia dan juga yang terang dan nyata. Maka ’ilmu Allah Ta’ala Maha Luas meliputi tiap-tiap sesuatu diAlam yang fana’ ini.
 
ALLAH Taala yang mengetahui akan pekerjaan yang ghaib-ghaib dan yang tiada ghaib. (AZ Zumar: 46)
10. Hayat . Artinya : Hidup Allah Ta’ala.
Hakikatnya ialah satu sifat yang tetap qadim lagi azali berdiri pada zat Allah Ta’ala . Segala sifat yang ada berdiri pada zat daripada sifat Idrak ( pendapat ) Yaitu : sifat qudrat, iradat , Ilmu , Sama’ Bashar dan Kalam.
 
Dan hendaklah kamu berserah kepada Tuhan yang hidup yang tiada mati. (Al Furqan: 58)
11. Sama’ : Artinya : Mendengar Allah Ta’ala.
Hakikatnya ialah sifat yang tetap ada yang qadim lagi azali berdiri pada Zat Allah Ta’ala. Yaitu dengan terang dan nyata pada tiap-tiap yang maujud sama ada yang maujud itu qadim seperti ia mendengar kalamnya atau yang ada itu harus sama ada atau telah ada atau yang akan diadakan. Tiada terhijab (terdinding ) seperti dengan sebab jauh , bising , bersuara , tidak bersuara dan sebagainya. Allah Ta’ala Maha Mendengar akan segala yang terang dan yang tersembunyi. Sebagaimana firman Allah Ta’ala yang bermaksud :
” Dan ingatlah Allah sentiasa Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui “.
( Surah An-Nisa’a – Ayat 148 )
12. Bashar : Artinya : Melihat Allah Ta’ala .
Hakikatnya ialah satu sifat yang tetap ada yang qadim lagi azali berdiri pada zat Allah Ta’ala. Allah Ta’ala wajib bersifat Maha Melihat sama ada yang dapat dilihat oleh manusia atau tidak, jauh atau dekat , terang atau gelap , zahir atau tersembunyi dan sebagainya. Firman Allah Ta’ala yang bermaksud : ” Dan Allah Maha Melihat akan segala yang mereka kerjakan “. ( Surah Ali Imran – Ayat 163 )
13 .Kalam : Artinya : Berkata-kata Allah Ta’ala.
Hakikatnya ialah satu sifat yang tetap ada , yang qadim lagi azali , berdiri pada zat Allah Ta’ala. Menunjukkan apa yang diketahui oleh ilmu daripada yang wajib, maka ia menunjukkan atas yang wajib sebagaimana firman Allah Ta’ala yang bermaksud : ” Aku Allah , tiada tuhan melainkan Aku …”. ( Surah Taha – Ayat 14 )
14. Kaunuhu Qadiran : Artinya : Keadaan Allah Ta’ala Yang Berkuasa Mengadakan Dan Mentiadakan.
Hakikatnya Yaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala, tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum , Yaitu lain daripada sifat Qudrat.
15.Kaunuhu Muridan : Artinya : Keadaan Allah Ta’ala Yang Menghendaki dan menentukan tiap-tiap sesuatu.
Hakikatnya Yaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala , tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum , Yaitu lain daripada sifat Iradat.
16.Kaunuhu ‘Aliman : Artinya : Keadaan Allah Ta’ala Yang Mengetahui akan Tiap-tiap sesuatu.
Hakikatnya Yaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala, tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum , Yaitu lain daripada sifat ‚Ilmu.
17.Kaunuhu Hayyun : Artinya : Keadaan Allah Ta’ala Yang Hidup.
Hakikatnya Yaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala, tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum , Yaitu lain daripada sifat Hayat.
18.Kaunuhu Sami’an : Artinya : Keadaan Allah Ta’ala Yang Mendengar akan tiap-tiap yang Maujud.
Hakikatnya Yaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala, tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum, Yaitu lain daripada sifat Sama’.
19.Kaunuhu Bashiran : Artinya : Keadaan Allah Ta’ala Yang Melihat akan tiap-tiap yang Maujudat ( Benda yang ada ).
Hakikatnya Yaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala, tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum , Yaitu lain daripada sifat Bashar.
20.Kaunuhu Mutakalliman : Artinya : Keadaan Allah Ta’ala Yang Berkata-kata.
Hakikatnya Yaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala, tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum , Yaitu lain daripada sifat Kalam.